SELAMAT DATANG DI ARIE@blog's

SEMANGAT DAN SUKSES SELALU

Selasa, 07 Februari 2012

Jumat, 16 Desember 2011

Hindari 12 Kesalahan Saat Berencana Pindah Kerja

Hindari 12 Kesalahan Saat Berencana Pindah Kerja
KOMPAS.com - Di masa lalu, pegawai yang bekerja lebih dari 10-20 tahun di tempat yang sama masih banyak dan wajar. Namun, belakangan ini, agar meningkatkan daya saing pribadi sekaligus menambah jumlah penghasilan, pindah tempat kerja adalah hal yang umum dan wajar. Bahkan, undur diri dari perusahaan untuk bekerja di tempat baru setiap beberapa tahun sekali, saat ini dianggap sebagai sebuah langkah yang dibutuhkan untuk menaikkan "harga pasaran".

Sayangnya, meski dibutuhkan, perpindahan karier itu juga memiliki risiko yang cukup berbahaya. Berikut adalah 12 hal yang umum terjadi kala pegawai mencoba mengganti kariernya.

1. Tak ada alasan tepat untuk melakukan perubahan itu
Ini adalah salah satu permasalahan yang kerap terjadi para seseorang yang punya obsesi tinggi terhadap perubahan diri. Jika tak ingin di cap "kutu loncat" dan tak ingin tempat Anda melamar akan takut menerima Anda karena mengira Anda akan segera pindah dalam 3 bulan ke depan, sebaiknya pikirkan masak-masak langkah Anda sebelum pindah kerja. Perubahaan karier bukan perkara sepele. Mereka yang paling membutuhkan perubahan karier adalah yang mengalami tekanan dan krisis identitas. Takut akan komitmen dan sering loncat tempat kerja di akhirannya bisa mempersulit Anda menempati posisi penting.

2. Kekurangan pengetahuan pengalaman
Untuk anak-anak yang baru saja lulus kuliah, mencoba berbagai tempat kerja dengan bidang yang berbeda adalah hal wajar, karena mereka masih mencari bentuk diri dan minat, serta mencari apa yang mereka mau. Tetapi untuk yang berusia cukup matang, perpindahan tempat kerja yang benar-benar berlainan bidang, benar-benar menempuh risiko tinggi. Karena para HRD tempat Anda melamar pasti akan memerhatikan pengalaman dan latar belakang Anda untuk mengukur kesiapan dan kegunaan Anda untuk perkembangan perusahaan. Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan sebelum benar-benar pindah ke tempat kerja yang bidangnya baru untuk Anda adalah mengisi diri dengan pengetahuan sebanyak mungkin tentang bidang tersebut.

3. Karena uang

Salah satu hal yang memicu kejatuhan seseorang akibat perpindahan kerja adalah karena mengejar uang semata-mata. Padahal, seharusnya yang dikejar adalah kepuasan kerja. Bayangkan, Anda mendapatkan gaji yang sedikit lebih tinggi dari tempat lama, tetapi tempat kerja Anda malah tidak nyaman, atasan yang merongrong, teman kerja yang tidak bisa diandalkan, dan lainnya.

4. Godaan industri yang sedang meningkat
Ada kala sebuah industri yang terkesan sungguh menggoda dan memberikan janji di masa depan yang cerah. Tetapi hal ini perlu diwaspadai, karena ketenaran instan bisa mengakibatkan kejatuhan yang cukup dalam. Jangan mudah tergoda dengan industri baru, pelajari dalam-dalam dulu.

5. Fokus yang sempit
Salah satu masalah yang sering terjadi adalah ambisi dan rasa takut akan hal yang spesifik. Banyak yang memikirkan perubahan karier lupa untuk memerhatikan hal-hal lain yang sebenarnya lebih cocok untuknya. Jangan hanya terpaku pada hal-hal sempit. Sempatkan diri  untuk membuka hati dan pikiran kepada pekerjaan lain yang kemungkinan lebih tepat untuk.

6. Terlalu berpendidikan
Pendidikan adalah salah satu salah persepsi yang paling sering terjadi di dunia pencarian kerja. Menyangka bahwa gelar S2 sudah pasti menjanjikan kedudukan di level tertinggi tidak selalu benar. Saat ini banyak juga yang berpendidikan menengah atau biasa tetapi mampu menduduki posisi tertinggi dalam perusahaan. Salah satu hal yang sering dilupa adalah, pengalaman seseorang di lapangan juga masuk perhitungan dan memiliki efek yang cukup besar.

7. Bergantung pada bantuan orang lain

Konselor pekerjaan, agensi, atau headhunter adalah pihak-pihak yang menjanjikan untuk bisa membantu perubahan karier. Karena merasa sudah percaya kepada pihak-pihak ini, banyak orang yang lalu duduk manis dan menunggu telepon. Ini salah. Pihak-pihak tersebut mungkin bisa membantu, tetapi Anda tidak tahu apakah hasil pencarian mereka akan cukup sreg dengan Anda atau tidak. Selain meminta bantuan mereka, cobalah pula mencari sendiri lapangan pekerjaan yang sekiranya tepat untuk Anda dan kontrol nasib karier Anda.

8. Tak ada pernyataan misi
Untuk bisa maju dan tahu apa yang dituju, Anda butuh sebuah batasan dan tujuan. Jadi, jika perubahan karier adalah hal yang Anda impikan, buat sebuah pernyataan misi. Perdetil apa yang Anda ingin capai dari perubahan besar ini. Metode terbaik masih dengan mencari dan melihat peluang sebelum benar-benar terjun.
Jika Anda gagal membuat rencana, sama saja Anda merencanakan kegagalan.

9. Malas memperbaiki resume
Resume adalah salah satu gerbang menuju perubahan karier.  Perbaiki dan perbaharui resume Anda sebelum disebar baru. Kebanyakan orang sering tidak tahu bahwa resume yang buruk bisa mengirimkan pernyataan buruk tentang Anda. Resume yang tidak lengkap atau jelek bisa menurunkan potensi diterimanya Anda di tempat yang Anda lamar. Siapkan resume yang tepat guna dan tidak bertele-tele, serta tegaskan kebisaan dan pengalaman Anda.

10. Kontak yang sedikit
Sebelum Anda memulai perubahan drastis itu, cobalah hubungi beberapa teman lama yang cukup dekat dengan Anda. Minta waktu mereka sejenak untuk membantu Anda, karena bisa jadi mereka punya rekomendasi untuk Anda.

11. Berkelana di dunia maya
Selain teman, ada internet yang bisa membantu Anda mencari pekerjaan. Gunakan dan gali sebaik mungkin dari internet, tetapi jangan bersandar penuh padanya. Seperti agensi penempatan orang, hanya ada sedikit hal yang bisa dibantu oleh situs untuk Anda. Kadang, jalur lama bisa menjadi hal yang baik untuk Anda.

12. Kurang pertimbangan

Masalahnya adalah kepercayaan diri dan sikap interpersonal. Saat Anda mencari karier baru, Anda harus memberanikan diri tentu dengan bekal pengetahuan yang cukup. Saat semua persiapan sudah mantap dan diperhitungkan, majulah dengan percaya diri bahwa Anda bisa berhasil. Tampilkan persona yang berwibawa dan berkeyakinan. Ini adalah sikap seseorang yang ingin menjalani karier baru.]

http://www.infokerja-jatim.com/?m=detail_karir&id=19

Sukses Melewati Hari Pertama di Kantor Baru

Akhirnya, Anda mendapat pekerjaan baru di kantor yang baru. Rasa senang bercampur gugup mungkin akan menguasai Anda pada hari pertama berada di sana. Bagaimana mengatasinya?
Berbeda seperti saat Anda dulu pertama kali masuk sekolah atau kuliah, hari pertama bekerja di tempat yang baru selalu melahirkan kegugupan yang lain. Jika di masa sekolah atau kuliah semua orang merasa sebagai orang baru yang memasuki lingkungan baru, maka di tempat kerja yang baru, hanya Andalah orang baru di tempat yang baru.
Andalah satu-satunya orang yang akan menjadi pusat perhatian sekaligus merasa asing di tempat tersebut. Anda mungkin akan makan siang sendirian, tak mengerti topik pembicaraan saat rekan-rekan baru Anda berbincang, juga tak tahu bagaimana budaya perusahaan di tempat tersebut. Intinya, banyak yang harus Anda pelajari agar bisa merasa nyaman bekerja sekaligus bergaul dengan rekan kerja yang lain.
Bersiap
Jika memungkinkan, ambil jeda waktu seminggu sebelum Anda bekerja di kantor yang baru. Ini penting agar Anda bisa melakukan persiapan dan mengatur emosi saat melakukan perpisahan dengan rekan kerja di tempat yang lama. Jika Anda punya hubungan yang dekat, tentu tak mudah untuk berpisah dengan mereka.
Selain itu, gunakan masa jeda ini dengan melakukan persiapan untuk masuk kerja di hari pertama. Cari tahu siapa teman Anda yang mungkin mengenal seseorang yang bekerja di kantor baru Anda. Jika ada, Anda bisa bertanya padanya soal budaya perusahaan, kondisi pertemanan di sana, dan hal-hal lain yang bisa membuat Anda merasa memiliki gambaran tentang hal apa saja yang harus Anda lakukan untuk memberi kesan positif di hari pertama kerja. Dengan mengenal terlebih dahulu seseorang di tempat kerja tersebut, Anda pasti akan merasa lebih nyaman saat melangkah menuju kantor baru.
Rencanakan pakaian apa yang akan Anda gunakan selama seminggu di kantor yang baru. Selama Anda belum tahu ‘’budaya berpakaian’’ rekan-rekan kerja Anda, apa yang boleh dan tidak boleh dikenakan untuk bekerja, lebih baik kenakan pakaian kerja yang konservatif atau tidak mencolok perhatian.
“Sebaiknya juga jangan terlalu lelah secara fisik saat melakukan hal-hal di luar urusan kantor karena seminggu pertama bekerja di tempat yang baru akan menguras tenaga dan emosi Anda,” ujar konsultan karier Dawn Rosenberg McKay, seperti dikutip dari about.com.
Selain itu, rencanakan pula rute perjalanan Anda dari rumah ke tempat kerja, termasuk dengan kendaraan apa Anda akan menuju ke sana. Jangan lupa juga untuk memikirkan rute alternatif jika kondisi di jalanan macet atau ada kejadian tak terduga. Tentunya Anda tak ingin datang terlambat dan dikenal sebagai karyawan baru yang tukang telat di minggu pertama Anda bekerja bukan?
Hari-H
Gunakan pakaian yang membuat Anda terlihat ‘’bersinar’’ dan percaya diri. Jika Anda percaya diri, tentu orang lain juga akan melihat Anda sebagai orang yang percaya diri. Usahakan untuk datang lebih awal agar Anda bisa merapikan diri Anda. Penampilan yang rapi dan menarik tentu Anda butuhkan sebagai kesan pertama. Jangan lupa juga untuk sarapan sebelum berangkat ke kantor.
Yang juga harus Anda ingat ialah, pekerjaan baru Anda berlaku sejak saat Anda meninggalkan rumah. Berhati-hatilah dalam bersikap terutama jika Anda sudah berada di dekat lingkungan kerja Anda. Bisa saja orang yang Anda maki-maki saat sedang memarkir mobil di halaman kantor ternyata adalah calon rekan kerja Anda. Atau orang yang Anda lihat dengan pandangan mata aneh di lift gedung adalah calon bos Anda.
Sebelum masuk ke dalam kantor, tarik napas dalam-dalam dan masuklah ke ruangan dengan senyuman. Berjalanlah dengan kepala terangkat (jangan menunduk) dan lakukan kontak mata dengan siapa pun yang Anda temui saat berjalan ke meja Anda. Jangan lupa juga untuk bersikap sopan terhadap siapa pun juga, termasuk office boy.
“Perkenalkan diri Anda kepada mereka dan ajukan pertanyaan jika perlu. Kebanyakan orang senang menolong karena hal ini membuat mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Jika Anda menolak semua tawaran pertolongan hanya karena takut dianggap tidak kompeten, orang lain justru akan menganggap kalau Anda sok tahu,” tegas Dawn.
Masih menurut Dawn, tak masalah jika saat menuntaskan pekerjaan, Anda menggunakan cara yang biasa Anda lakukan di tempat yang lama. Namun, Anda juga harus ingat bahwa setiap tempat kerja memiliki cara masing-masing dalam menyelesaikan pekerjaan.
“Jadi saat minggu atau bulan pertama Anda bekerja, jangan sampai Anda berkata bahwa cara yang mereka gunakan salah dan lebih baik menggunakan cara yang Anda lakukan di tempat yang lama. Rekan kerja Anda bisa jadi akan berpikir bahwa jika Anda senang dengan cara kerja di tempat yang lama, lalu mengapa Anda pindah dari sana?” kata Dawn.
Langkah selanjutnya
Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda dalam beradaptasi dengan tempat kerja yang baru. Ada yang mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, namun ada juga yang butuh waktu lama. Apa pun kondisinya, ada beberapa hal yang tetap harus Anda lakukan untuk membuat Anda, rekan kerja, serta bos Anda nyaman dengan kehadiran Anda di kantor tersebut.
Pertama, jangan segan untuk bertanya. Karena Anda orang baru, Anda harus mengikuti cara kerja atau cara bersikap di tempat yang baru. Jangan lupa juga untuk tetap tersenyum setiap kali berpapasan dengan rekan kerja atau atasan. Gunakan waktu makan siang untuk mengenal mereka lebih dekat.
Cari tahu siapa yang berwenang memberikan Anda tugas dan siapa yang hanya berusaha memanfaatkan Anda untuk mengerjakan tugasnya. Selain itu, perhatikan gosip yang rekan kerja Anda bicarakan, tapi jangan ikut berkomentar. Sebagai orang baru, Anda tentu tak ingin dikenal sebagai si tukang gosip.
Jangan pula mengeluh tentang rekan kerja Anda, termasuk jika Anda tak suka dengan atasan Anda. Jangan pula membuka aib di kantor Anda yang lama.
Selain itu, jangan ragu untuk menawarkan diri membantu suatu proyek yang memungkinkan Anda dikenal lebih jauh oleh banyak orang di kantor tersebut. Meski begitu, jangan pernah menolak tugas apa pun yang diberikan oleh atasan Anda.
Terakhir, tetaplah berpikir dan bersikap positif. Jika Anda bersikap baik dan punya kompetensi, maka karier Anda bisa saja cemerlang di tempat yang baru tersebut.
 
http://www.infokerja-jatim.com/?m=detail_karir&id=16