 |
| Arthocarpus heterophyllus |
Sosis merupakan produk olahan hasil ternak yang sangat diminati oleh semua kalangan. Aneka macam produk sosis dibuat seperti sosis daging ayam, sosis daging sapi, bahkan ada yang berinovasi sosis dari bahan tempe. akan tetapi yang paling laris dipasaran adalah sosis yang berasal dari hasil ternak. umumnya sosis dibuat dari daging sapi dan menggunakan tepung tapioka sebagai bahan pengisi dan pengikatnya, akan tetapi 2 mahasiswa Fakultas Peternakan Jurusan Teknologi Hasil Ternak Univerisitas Brawijaya Arie Sulistiawan dan Fiqih Arief di dalam penelitiannya menggunakan biji nagka yang telah diambil patinya, gampangnya disebut pati biji nangka.
"Pati Biji Nangka di dapat dari proses pengolahan biji nangka yang selama ini biji nangka tersebut hanya dibuang, makanya kita berinisiatif untuk memanfaatkan biji nangka tersebut untuk pengolahan pangan khususnya pada pembuatan sosis", terang Fiqih Arief. "Biji Nangka juga mudah didapat dari industri kecil menengah, biasanya industri kripik, selain itu indonesia adalah daerah tropis yang memungkinkan untuk tumbuhnya pohon nangka, dengan kata lain keterlimpahan buah nangka di indonesia sangat banyak dan tentunya mudah didapat dengan harga yang relatif murah dan kualitas yang bagus", tambah Arie saat di temui di laboratorium "Milk Pilot Plant" Fakultas Peternakan Jurusan Teknologi Hasil Ternak Universitas Brawijaya Malang.
Inovasi tersebut muncul karena mahalnya harga tepung tapioka, dan tidak di manfaatkanya biji nangka, dengan dibantu oleh Dr. Ir. H. Djalal Rosyidi, MS. dan Ir. Eny Sri Widyastuti, MS penelitian tersebut akan menjadi penelitian yang bisa menjawab pertanyaan tentang mahalnya harga-harga pati yang telah beredar dipasaran, serta menambah keanekaragaman pangan yang ada di indonesia.
"Pati Biji Nangka di dapat dari proses pengolahan biji nangka yang selama ini biji nangka tersebut hanya dibuang, makanya kita berinisiatif untuk memanfaatkan biji nangka tersebut untuk pengolahan pangan khususnya pada pembuatan sosis", terang Fiqih Arief. "Biji Nangka juga mudah didapat dari industri kecil menengah, biasanya industri kripik, selain itu indonesia adalah daerah tropis yang memungkinkan untuk tumbuhnya pohon nangka, dengan kata lain keterlimpahan buah nangka di indonesia sangat banyak dan tentunya mudah didapat dengan harga yang relatif murah dan kualitas yang bagus", tambah Arie saat di temui di laboratorium "Milk Pilot Plant" Fakultas Peternakan Jurusan Teknologi Hasil Ternak Universitas Brawijaya Malang.
Inovasi tersebut muncul karena mahalnya harga tepung tapioka, dan tidak di manfaatkanya biji nangka, dengan dibantu oleh Dr. Ir. H. Djalal Rosyidi, MS. dan Ir. Eny Sri Widyastuti, MS penelitian tersebut akan menjadi penelitian yang bisa menjawab pertanyaan tentang mahalnya harga-harga pati yang telah beredar dipasaran, serta menambah keanekaragaman pangan yang ada di indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar